Akhirnya mengabur juga hari-hari itu.
Mimpi-mimpi yang dipudarkan tahun demi
tahun.
Bayang dan ingatan yang berkelindan di
jantung waktu,
di mana kau pernah membentangkan sebuah
angan,
cahaya yang selalu ingin kausentuh dan
kaugenggam.
Dan nasib,
sunyi riwayat yang melekat di dinding
kenangan.
“Kini sudah tiba waktunya,” katamu.
Langkah dan kepergian mesti jua
dilepaskan
pada kembara atau lembaran hari kosong−
mimpi-mimpi lain yang mesti kita
tuliskan.
Tanjung Priok, 25 Juli 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar