Sabtu, 11 Juni 2016

Malam Menghamparkan Dirinya yang Sunyi

Malam menghamparkan dirinya yang sunyi
di pangkal musim: bulan yang terberkati.
Langit tenteram mengatapi bumi,
diheningkan bait-bait suci
dan kerinduan yang bersemayam abadi
di jantung syair-syair Rumi.
Angin bergerak perlahan menabur segala puji,
doa-doa yang diucapkan oleh para penyepi.
Semesta pun tepekur di keheningan ini,
mengalunkan bahasa yang paling sunyi.

Tj. Priok, 9 Juni 2016

(Dimas Albiyan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar