/1/
Bandung, 2016
Ada
kesenyapan yang asing
di
kota tempatmu tumbuh beranjak
menjadi
kupu-kupu dewasa.
Langit
dan maghrib berkelindan,
jalanan
menjelma sungai cahaya
dalam
pelukan musim yang dingin dan muram.
Ada
sepatah ucapan “selamat tinggal”
yang
ingin namun tak sanggup kuucapkan.
Ada
nyeri yang tak tertafsirkan
bermukim
di degup jantung yang temaram.
Di
jalan pulang, kucatat sunyi ini kembali
yang
berkisar antara bayangmu
dan
kota yang kian balam.
Di
jalan pulang,
di
antara muram lampu jalan dan kendaraan,
kusembunyikan
rindu ini kembali,
meninggalkan
jejakmu jauh di selatan.
/2/
Lagu Musim Sunyi
Musim yang sunyi.
Langit tenteram di dini hari.
Kau berkata, "tiba waktunya untuk kembali"
entah kepada siapa.
Fajar jauh. Cahaya jauh.
Angin Juni melintas di beranda.
Dan kau masih terjaga,
menafsirkan impian dan keresahan manusia
di antara keheningan kata-kata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar